Skip to main content

Block, Unfollow, Mute, Hide

Tombol block, unfollow, mute, hide, bukanlah sebuah "childish things", justru menurutku itu adalah bentuk penerapan dari personal boundaries. Tombol tersebut 'ada' ya memang ada fungsinya untuk menjaga diri dari yang menurut kita mengganggu, silakan saja gunakan tombol tersebut secara bijak, toh hal tersebut juga tidak merugikan siapa pun.

Misalnya ketika kita tidak menyukai postingan seseorang yang kerap sangat mengganggu kita, instead of judging/sending hate speech, akan lebih bijak kalau kita gunakan tombol tersebut. Ketika kita sudah tahu mana yang perlu kita konsumsi dan mana yang tidak cocok untuk kita, justru itu adalah bentuk dari kedewasaan, self-love, dan self-care dimana kita sudah mengerti batasan diri kita atau personal boundaries untuk menghindari orang toxic atau suatu hal yang mengganggu. Begitupun kalau kita membuat postingan, don't apologize too much dengan mengatakan "Sorry kalau postingan aku bla bla bla" Just post whatever you want, people expectation is not your responsible but theirs. People expectation is not your control. Rather than keep apologizing, better we said/give a disclaimer, like "Kalau dari kalian terganggu dengan postingan aku yang isinya sambatan terus, it's okay to unfollow me/block/mute. Keep your online space safe." That's it. Finish. Atau kita juga bisa setting mute words kalau kita tidak mau ter-trigger dengan 'kata tertentu' di postingan yang membuat kita tidak nyaman. 

Be wise. 

Is it your social media is toxic? Or your lack of control? 

So, jangan ragu untuk menggunakan fitur tersebut. Jangan sampai media sosial kita jadi tempat yang membuat stress, jadikan tempat tersebut untuk enjoy.

Comments

Popular posts from this blog

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.