Skip to main content

The Fundamentals | 4 Poin yang Absolutely Enlightening

HERE WE GO PEEPS, 4 MOST INSIGHTFUL PARTS FROM THE FUNDAMENTALS

1. Kemampuan Berpikir
Terbuka dan membaca berbagai informasi itu penitng banget guys karena kita jadi punya wawasan yang luas. Namun, itu nggak cukup lho karena kita juga perlu kemampuan berpikir agar bisa memilah, mengolah, hingga menghubungkan satu informasi dengan informasi lainnya secara akurat (connecting the dots). Mentalitas atau cara berpikir yang gimana sih yang sebaiknya dipakai agar menjadi pondasi kokoh untuk menopang proses berpikir? Here we go again!!

a. Growth mindset, berarti memahami bahwa otak itu bersifat plastis atau bisa berkembang tergantung kita mau arahin kemana (brain plasticity). Setiap kemampuan itu bisa dilatih. Buang jauh-jauh mental block yang memenjarakan pikiran. Sesederhana mengubah pikiran "Gue nggak punya bakat di bidang itu." menjadi "Gue pasti bisa dengan terus berlatih."
Nah, dengan growth mindset ini juga kita bisa meningkatkan kemampuan berpikir ini. Nah, apa aja yang perlu dipelajari?
- Logika
- Matematika
- Akurasi Verbal

So guys, inti growth midset adalah brain plasticity dimana otak berkemampuan untuk terus beradaptasi dan berubah seiring adanya pengalaman. Jadi, kita harus punya mindset bahwa kita selalu bisa belajar dan berkembang karena semua itu ada ilmunya.

b. Konsep Diri. You are what you think. Konsepkan diri kita sebaik mungkin di pikiran kita.
"Gue adalah orang yang cerdas dan asik." dan secara nggak sadar otak kita bakalan terus berusaha mewujudkan konsep itu (semacam autosugesti).

c. Kebebasan Berpikir (Open Minded~)
Kita harus terbuka terhadap semua informasi yang ada sekalipun bertentangan dengan pemahaman ataupun keyakinan kita saat ini. Jangan karena beda dari value yang kita percaya, kita jadi menolak sebuah informasi. Please jangan terisolasi sama pemikiran sendiri, latih rasa opennes kita untuk mengetahui bahwa ada lho informasi lain.

Open minded ini banyak yang misskonsepsi ya, dimana open minded diidentikkan dengan melawan kebiasaan lama, tidak terikat aturan atau norma-norma yang berlaku padahal open minded itu sebatas membuka pikiran untuk memberikan kesempatan informasi diproses diotak (mau menganalisisnya, peduli dengan keberadaan dan kerelevanan/kebenaran suatu informasi), terlepas dari hasil akhir yang dihasilkan. Kalau belum apa-apa udah menolak, mau belajar apa?

Orang open minded dan closed minded bisa sama-sama menolak isi postingan ini namun orang yang open minded memiliki argumen yang jelas untuk menolaknya karena udah terjadi proses berpikir sebelumnya.

d. Rational and Scientific Reasoning
- Melatih diri untuk selalu berpikir rasional. Sebelum beropini, dipikir dulu benar/salahnya, fokus ke isi informasi. Kendalikan emosi supaya kita bisa berpikir logis, dan dapat menyampaikan data dan fakta akurat.
- Memiliki kemauan untuk mencari kebenaran dari suatu informasi. Cari tahu sesuatu berdasarkan bukti dan fakta-fakta sainsnya. Jangan bodo amatan, awas ntar bisa kena hoax lho.

Contoh:
"Kapal bisa jalan di laut karena ada jin-nya itu." Hey jangan mikir mistis mulu, semua itu ada dasar ilmunya, ada fakta-fakta sainsnya, so harus cari tahu dulu, okaay. Say NO to mystical thinking!

2. Ranah Berpikir (Framework)
"Kebenaran itu relatif atau absolut?" adalah pertanyaan yang bagus banget karena bisa dipakai untuk memetakan ranah berpikir. 

Firstly,
Apa itu absolut?
Absolut adalah sesuatu yang mutlak, yang pasti  bisa dibuktikan melalui database atau fakta-fakta sains.
Apa itu relatif?
Relatif itu tergantung konteks, nilai/perspektif/value yang dipercayai masing-masing orang.

Nah, dengan memetakan ranah berpikir, kita jadi tahu kalau informasi X itu masuk ranah a, informasi Y itu masuk ranah b, dst. Kemampuan untuk membedakan informasi ini akan membantu kita biar nggak bingung dari awal. Proses berpikir dan berkomunikasi pun akan menjadi semakin efisien serta dapat mengambil kesimpulan yang tepat terhadap informasi tersebut.

Nih, ada bagannya dari @tanyakenapa_id.

a. Domain 1: Absolutely Absolute (Logic, Math, dan Reasoning). Informasi yang mengandung logika verbal atau matematika (realitas abstract yang didefinisikan sendiri) termasuk ke dalam domain ini. Logika dari suatu informasi dapat diuji dengan penalaran verbal atau matematika. Ketika logika itu informasinya benar maka informasi itu Valid, and vice versa.
Key words:
- Absolutely Absolute
- Valid/Invalid
- Sesuai definisi, konsisten, reliable, akurasi/presisi tinggi.
- Merupakan struktur dasar penalaran.

Contoh: 
Semua orang Indonesia mempunyai rumah.
Semua orang yang punya rumah ia akan terlindung dari kejahatan.
Kesimpulan: Semua orang Indonesia terlindung dari kejahatan.

Nah, logika dari informasi di atas benar sehingga dapat dikatakan informasinya valid.

Contoh lagi:
Semua yang minum air adalah onta.
Sasuke minum air.
Kesimpulan: Sasuke adalah kucing.

Nah guys, contoh diatas secara logika itu valid (karena yang terpenting dalam logika itu adalah urutan berpikirnya), tapi contoh diatas itu secara empiris (fakta) tidak valid. Ranah empiris akan dibahas di bawah ini.

b. Domain 2: Relatively Absolute (Empiris). Domain ini adalah domain fakta atau informasi-informasi tentang realitas. Untuk mengetahui informasi benar secara fakta, maka dibutuhkan pendekatan atau metodologi science.
Key words:
- Relatively Absolute
- True/False
- Metodologi/fakta: Absolute, Approach: Relative
- Biasanya ranah ini untuk pembuktian dari sebuah tujuan.

Contoh:
Bumi itu bulat.

Nah, logika itu benar (true) secara empiris/fakta karena di realitas telah dibuktikan bahwa bumi itu bulat melalui pengamatan langsung.

c. Domain 3: Absolutely Relative (Moral). Ini adalah ranah moral (baik-buruk), sifatnya relatif bergantung pada pilihan moral individu.
Key words:
- Absolutely Relative
- Baik/Buruk
- Biasanya ditentukan oleh tujuan hidup/value masing-masing orang.
- Paling rawan bersinggungan, makanya harus ada kesepakatan bersama.

Contoh:
1. Kesepakatan HAM di PBB untuk melindungi hak penting tiap orang.
Merupakan contoh adanya kesepakatan moral.

2. Mengkonsumsi sapi adalah hal yang baik bagi Muslim, 
sedangkan kalau di Hindu adalah hal yang buruk.

3. Sakura orang 'vegan' yang menilai kalau mengonsumsi produk hewani itu buruk dari sisi moral, tapi Sakura nggak menilai orang lain lebih rendah karena setiap orang punya standar moralnya masing-masing.

Suatu hal dapat dianggap baik oleh satu individu atau kelompok bisa dianggap buruk oleh individu atau kelompok lain.

d. Domain 4: Relatively Relative (Estetika). Ini terkait bagus atau jeleknya suatu hal, sifatnya juga relatif teteapi nggak segitunya karena beberapa pilihan estetik manusia punya kecenderungan yang sama yang didrive oleh gen-gen atau unsur biologis.
Key words:
- Relatively relative
- Bagus/Jelek
- Persepsi yang dipengaruhi oleh kondisi biologis seseorang.
- Sifatnya subjektif namun bisa didukung dengan fakta-fakta lainnya.

Contoh:
Kebanyakan cewek suka warna yang cerah dan kontras.
Sedangkan kebanyakan cowok suka warna yang gelap.

Kecenderungan ini diperoleh oleh gen-gen yang masih kita bawa sejak jaman hunther-gatherer dimana wanita dahulu berperan sebagai pengumpul buah-buahan yang berwarna cerah ketika sudah matang, makanya sebagian besar otak wanita berkembang untuk menyukai warna lebih kontras.

3. Pentingnya Definisi
Pernahkah kamu ngerasa nggak nyambung pas ngobrol sama seseorang? Mungkin itu karena kalian punya definisi yang berbeda pada hal yang lagi dibahas. Inilah mengapa definisi itu penting bund, yang fungsinya untuk membedakan entitas di realita. Definisi yang jelas juga akan memberi batasan pada apa yang kita bahas alias biar nggak keluar dari konteks.

Seringkali kita debat karena perbedaan definisi, sehingga salah-salah deh arah pembicaraannya. Nah, jadi harus samain dulu lewat definisi yang sama.

Contoh:
Bayangin nih jika kamu punya definisi yang sama untuk tangan dan kaki. Ketika diminta mengangkat tangan, kamu bisa aja mengangkat keduanya (tangan dan kaki). Maka dari itu, agar akurat dalam berpikir dan berkomunikasi, ketahui dulu apa aja syarat definisi yang baik:
- Bisa dipenuhi oleh semua entitas yang sama.
- Tidak bisa dipenuhi oleh dua entitas atau lebih yang berbeda.

Atau, contoh lain: rumah, lemari, dan TV.
Rumah adalah suatu ruang yang bisa kita tinggali.
Apakah lemari/TV suatu ruang yang bisa kita tinggali? Bukan kan.

4. Cerdas, Cerah, Asik 
Skill dan sifat fundamental yang harus kita miliki.
a. Cerdas, jika mampu menggunakan logika, matematika dan verbal dengan akurasi yang baik.
- Ranahnya logika dan pola pikir serta mendefinisikan entitas dalam realitas dengan grouping yang tepat (ini kayak logika yang pakai himpunan). 
- Ibaratnya kayak OS.

b. Cerah, jika mampu menggunakan scientific reasoning dan method, menggunakan framework atau teori-teori dasar (important principles), sejarah asal mula (origins, misalnya awal mula bumi, kenapa terjadi gempa, dll) dan menggunakannya untuk memahami bagaimana realitas bekerja (modern worlds).
- Ranahnya important principles, framework dan origins. 
- Ibaratnya kayak apps/programnya.
- Diisi informasi-informasi fundamental seakurat mungkin dan sesuai realitas.

c. Asik, jika mampu memahami manusia dan punya kemampuan sosial yang mumpuni (Human understanding and social engineering skills). Ingat, kita adalah makhluk sosial, pahami manusia lewat tools (bahasa, komunikasi, paham situasi, dsb) karena cara berpikir orang itu beda-beda, kita harus paham lawan bicaranya dulu. 

Nah kalau kita mau "jago ngomong" benerin dulu pikirannya karena ngomong itu thinking out loud. Kalau pikirannya udah rapih/bener ngomongnya pasti bakalan lebih lancar. Input dibenerin dulu, maka output ikut bener.

Jadi, otak manusia ini kayak hardware yang bisa diisi software. Konsep CCA inilah software atau data fundamental yang harus terinstall supaya bisa mikir bener dan bikin hidup jadi berkualitas (dengan berpikir benar, kita bisa mengambil keputusan terbaik).

Shout-out to Cania Citta Irlanie and Sabda PS.

Yuk belajar berpikir yang benar yuuk~

Cogito, Ergo sum.
I think, therefore I am. Aku ada karena aku berpikir.
Kita hadir disini (kita bisa hidup, makan, cari cuan) karena pada dasarnya kita survive dengan cara berpikir.

Comments

Popular posts from this blog

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.