Let me introduce you to the world of Journaling.
For me, journaling is self-care, journaling is self-love. It’s also self-destruction if you overdo it, but then again, so is everything!
Journaling membantu aku untuk berpikir, organize my thoughts, membantu aku untuk mendapatkan kejelasan, membantu aku memahami diriku dan life events. Rasanya seperti mempunyai teman, with yourself. You know, somethings aren’t meant to be shared with anyone else; they are just meant to be understood. For ourselves.
Journaling juga menjadi sebuah tempat bagi aku untuk melepaskan segala atribut, segala rasa, segala perfeksionis yang kerap mengontrol. Aku bebas menuliskan segala struggle, I write freely. Sometimes I’ll be able to read and understand it in the future. Kalau aku ingin lompat topik, I do that. Kalau aku ingin berhenti menulis setengah halaman, I do that. Kalau aku cuma ingin gambar random or add stickers or add photos or creating a mind map, I’ll do that too. Tidak ada keharusan EYD harus benar. Yes, it’s a mess. But it’s beautiful mess. And it’s my favourite mess.
There are tips that might be helpful for you as well, friends.
1. Aku nulis di buku pakai tangan karena terkesan lebih personal. Ada sensasi menumpahkan segala keruwetan di kepala ketika mulai menuliskannya ke buku. Dan itu akan jadi heart-warming moment juga ketika di masa depan, aku baca journal ku yang dulu, dan bisa menyentuh tulisan-tulisan yang telah aku buat, like “WOW… I wrote that, 10 years ago.” (dramatic nostalgic but I love it).
2. Tidak ada keharusan bagiku akan jam berapa aku menulis jurnal, just whenever I feel like it. Morning, mid-day, middle of the night. Who cares?
3. Sering-sering aja journalingnya, every day, atau dua kali seminggu, it's up to you, yang penting konsisten.
4. Biasanya aku journaling hanya ada aku dan journalku. Sitting in the room, no music, just me, the sound of wind and a blank page.
5. Memulai dengan menuliskan tanggal, time of the day (karena pemikiran/feelings itu biasanya berbeda ya di setiap waktunya, big difference). Lalu, aku nulis setting: to really capture the atmosphere of today, seperti ‘dimana aku duduk, dengan siapa, suasana/cuacanya seperti apa, suara apa yang aku dengar, can I smell anything?’ At least something on what’s going on around me.
6. Curhatnya tentang gimana hidup aku, lagi suka melakukan apa saja, lagi baca buku apa, lagi suka dengar podcast siapa, dan lain-lain. Awali dengan ‘hello’ atau salam pembuka lainnya.
7. Kadang juga ada saatnya aku mengkritik diri sendiri, feeling low. When I feel worse about myself, ketika looking back, “Wah gila ya dulu aku merasakan hal seperti itu.”
8. Kadang juga menuliskan tentang betapa happynya aku, grateful, appreciate everything around me, excited about life, etc
Yep, jadi itulah tipsnya. It’s all important parts of self-growth. Just to be honest with ourselves. Terkadang ada hal-hal yang memalukan yang kita alami, atau hal yang cringe, tapi ketika aku menuliskannya malah semakin nyata perasaanku, mixed emotions tetapi itulah yang membuat aku memulai untuk memahami diri and make something out of it. Selamat mencoba journaling.
Give it a shot!
Comments
Post a Comment