Karena kalau terlalu sering, orang jadi berpikir ‘less’ tentangmu and its annoying tho kalau kamu minta maaf padahal itu bukan salahmu.
“Maaf bukan ini yang aku maksud”
“Maaf ganggu, aku mau nanya”
And, so on.
Kita paham jika seseorang dikit-dikit minta maaf, itu berarti mereka ingin trying to be nice tapi itu kadang malah jadi exhausting and irritating at the same time. I’ve been there karena ‘jaga-jaga aja siapa tahu orang tersebut sakit hati karena perkataan/perbuatanku yang nggak ku sadari’ but its wrong, kesannya seperti pleasing people. If you say “I’m sorry” for every little thing now, your apologies will carry less weight later on — for situations that really warrant a sincere apology (lessens the impact of future apologies). Dan juga bisa melemahkan self-esteem (harga diri atau evaluasi diri) kita dan less confident.
Apakah kita termasuk orang yang terlalu banyak minta maaf? Bagaimana ‘yang terlalu’ itu?
Jadi, jika kamu menghadapi sesuatu yang nggak bisa kamu control, there’s no need to apologize. Tapi jika kita memang benar-benar melakukan kesalahan, admit it. Dengan mengakui dan meminta maaf, hal itu menunjukkan bahwa kita peka atau mempunyai kecerdasan emosi (emotional intelligence) dan itu akan berdampak pada semakin menguatnya relationship kita.
Dilansir dari livewellwithsharonmartin.com (Why you over apologize and how to stop),
You don’t need to apologize for:
1. Things you didn’t do.
2. Things you can’t control.
3. Things other adults do. Yup kita juga jangan sering minta maaf atas kesalahan orang lain, other people’s mistakes or inappropriate behaviour isn’t our responsibility.
4. Asking a question or needing something.
5. Your appearance.
6. Your feelings.
7. Not having all the answers.
8. Not responding immediately.
Kita juga harus berani berkata “tidak”, kalau kita diajak hang out sedangkan kita tahu kita sedang sibuk-sibuknya, kita bisa katakan “Aku lagi sibuk sekarang, mungkin lain waktu ya.” Don’t feel bad. Tegas, berani, set our personal boundaries biar disegani dan tidak diremehkan. Jangan segala hal kamu anggap sebagai kesalahanmu, kalau kayak gitu terus biasanya karena kita takut akan penolakan dan kritikan. No, it’s a bad habit.
But saying sorry isn’t always bad, yang penting jangan way too much dan coba kita kritisi lagi apakah benar-benar salah? Apakah itu memang tanggung jawab kita? Kita juga bisa nanya pendapat ke teman apakah kita objectively salah atau jangan-jangan hal itu hanya overthinking kita aja?
Comments
Post a Comment