Apa itu cancel culture? Cancel culture adalah budaya membatalkan suatu brand, artis, atau pihak tertentu setelah mereka melakukan sesuatu yang salah maupun menyinggung suatu hal pada masa lalu mereka. Biasanya kalau di social media itu saat seseorang mengajak orang lain untuk ikut mengekspos/mengungkit kesalahan orang tersebut. Cancel culture ini bisa dikategorikan sebagai perbutaan yang good and powerful, tapi seringnya sih buruk. Kok good? Ya, good ketika cancel culture ini menjadi metode aktivisme online dalam memperluas partisipasi publik, asalkan apa yang ‘dicancel’ itu tepat sasaran (tokoh yang bermasalah, misalnya yang melakukan kekerasan seksual kepada seseorang). PROS: 1. Meminta pertanggungjawaban dari perbuatan pihak terlibat. 2. Memberikan keberanian dan ruang bicara bagi korban yang merasa dirugikan. Namun, di sisi lain, cancel culture bisa mengarah pada penghakiman dan moral witch-hunting yang belum tentu akurat. Biasanya sih ini yang lebih sering terjadi, salah sasara...
Hi fellas! This is personal blog of Ikki Riskiana, where I'll spill the beans on life lessons, tips and tricks, and dish out a whole lot more. If you're new here, be sure to check out the 'Disclaimer' first. Sit back, relax, and enjoy the ride!