Skip to main content

How to Deal with Inferiority Complex

Hot Issue oleh Ikki Riskiana, 2019

 

    Pernah nggak kita merasa paling noob di kelas atau di forum tertentu? Merasa semua orang jago banget sedangkan kita tertinggal jauh. Kalau ditelaah, pikiran itu kadang hanya ada di dalam kepala kita saja. Dengan hadirnya rasa itu secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, hal tersebut lebih sering memunculkan pikiran negatif, seperti takut sebelum mencoba dan terbiasa dengan sikap pesimistis. Perasaan tersebut menjadi konflik dalam diri kita sehingga menimbulkan rasa rendah diri, itulah pengertian dari inferiority complex. Masalah ini memengaruhi kesehatan mental loh kalo nggak segera diatasi.

 

    Sekilas antara inferiority complex dengan minder itu terlihat sama definisinya, tetapi sebenarnya keduanya adalah hal yang berbeda. Minder itu sifat alami manusia, semua orang pernah merasakan minder. Bedanya, minder itu dapat bersifat konstruktif, memacu diri untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Sedangkan inferiority complex bersifat destruktif, muncul dari alam bawah sadar manusia dan biasanya mempunyai mindset rendah diri. Orang yang memiliki inferiority complex ini biasanya terus membenamkan diri dalam lautan keputusasaan dan jauh lebih mundur dari titik awal mulai, sering melabeli dirinya sendiri dengan sesuatu yang berbau negatif secara berlebihan, seperti jelek, tidak mampu, paling rendah, dan sebagainya. Label ini terus mengganggu pikiran sehingga berpengaruh pada produktifitasnya. Apakah kamu termasuk orang yang mengalami inferiority complex? Yuk coba menelisik diri.

 

    Emang sih, tidak mudah untuk menghilangkan label yang melekat kuat di alam bawah sadar kita. Nggak jarang pikiran ini selalu menang dari logika karena orang yang mengalami inferiority complex itu salalu terobsesi dengan kelemahannya. Tipsnya mungkin kita bisa coba cerita ke orang lain tentang apa yang sedang kita rasakan. Misalnya ketika kita lagi nggak PD dengan suatu kejadian yang membuat kita merutuki diri sendiri, coba kita tanyakan ke teman, “Menurut kamu, tadi tuh aku freak banget nggak sih? Performaku paling jelek banget nggak sih? Duh malu banget aku.” Nah nanti mungkin teman kamu misalnya menganggap kalau kamu sebenernya udah bagus, not bad, b aja gitu karena terkadang memang segala kekhawatiran dan ketakutan kita itu yaa hanya di kepala kita aja. Jadi emang perlu cerita ke teman untuk mengkonfirmasi tentang apa yang sedang kamu pikirkan karena biasanya orang yang sedang over thinking itu penilaiannya lagi nggak objektif, nah makanya mending coba kita tanyakan ke teman yang mood dan pikirannya lagi stabil, at least lebih rasional dalam menilai.

 

    Setiap makhluk memiliki masalah dan rintangan yang unik jalan ceritanya. Setiap yang kita rasakan entah itu emosi negatif atau positif itu valid kok, manusiawi. Cuman yuk kita berusaha mengontrol emosi kita yaa. Kunci untuk mengatasi perasaan inferiority complex ini juga dapat dilakukan dengan terus berusaha menggali potensi diri kemudian mengubahnya menjadi energi positif. Its so basic but so crucial. Know our worth. Allah menciptakan perasaan ini agar kita mau mengevaluasi diri.

 

Yuk, simak pesan cinta dari Tuhan kita.

 

QS Yusuf : 87, “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur”

    Harapan selalu ada bagi orang yang percaya, hadapi setiap persoalan dalam hidup dengan niat mencari ridho-Nya, berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan dan jangan lupa sertakan doa. Bahaya berputus asa dalam Islam sudah jelas di dalam Al Quran, berarti ia bukan termasuk golongan orang yang beriman. Kalo capek istirahat yaa jangan malah berputus asa! Selamat mengenali diri, jadilah pribadi yang tak mudah menyarah! Selamat berproses. You are worth!.

Comments

Popular posts from this blog

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.