Kita pasti sering melihat fenomena netizen julid diberbagai kolom komentar media sosial. Netizen yang gemar berkomentar negatif terhadap penampilan atau pilihan hidup seseorang hanya sekadar untuk memuaskan ego mereka semata.
Dari fenomena tersebut, dapat kita lihat bahwa masih banyak dari kita yang belum cerdas dalam bermedsos, cerdas dalam mengendalikan diri, cerdas dalam mengelola emosi, dan cerdas dalam hidup bersama dengan orang lain. Nggak heran kalau beberapa tempo yang lalu, netizen Indonesia dinilai sebagai pengguna media sosial yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara (Survey Microsoft sepanjang tahun 2020: "Civility, Safety, & Interactions Online 2020") yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet saat berkomunikasi online. Yang sering kita lihat dari ketidaksopanan netizen Indonesia adalah ujaran kebencian dan diskriminasi, sedangkan kalau hoax itu sudah lumayan berkurang akhir-akhir ini.
Lalu, standar kesopanan apa yang digunakan dalam survey Microsoft tersebut?
Yup, sesuai dengan konteks asal negara pembuat survey. Diukur dari cara seseorang dalam memisahkan antara ranah privat dan ranah publik, kedua hal yang masih belum bisa diterapkan dengan baik di Indonesia, bahkan tidak dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat kita.
Apa saja yang termasuk ke dalam ranah privat?
1. Agama
2. Fisik atau penampilan
3. Pilihan hidup
Pokoknya yang melekat dalam diri seseorang.
Terkadang, kasus ujaran kebencian sering terjadi pada public figure. Netizen julid beranggapan kalau public figure itu ya berarti sudah milik publik, jadi bebas untuk memberikan tanggapan apapun. Nah, inilah main problem kita, enter the owner's property without permission itu nggak boleh loh, siapa kita mau ikut campur dalam ranah privat seseorang? Kesemua ranah privat yang ada itu termasuk dalam value yang dibawa oleh seseorang, bersifat subjektif, dan sesuai konteks sehingga tidak bisa diterapkan untuk semua orang (masuk ke dalam ranah moral). Biasakan untuk jangan pernah memaksakan value yang kita bawa pada orang lain, kecuali kalau menyangkut kepentingan umum.
Terus, kapan kita boleh memberikan suatu tanggapan?
Saat ada suatu hal atau perilaku dari seseorang yang sudah mengganggu kepentingan banyak orang atau umum, nah baru kita wajib take an action. Mau julid kek, atau nggak, terserah kamu, it's your choice and take your responsibility.
Dan ingat, jejak digital itu ada. So, Be wise..
Comments
Post a Comment