Skip to main content

THINK LIKE VELMA #2





Is this post gonna be the last?
YES BABYYY, DON’T WORRY THIS IS THE LAST.

Buat kalian yang belum baca #1 tentang Critical Thinking, silakan dibaca dulu ya http://ikkiriskiana.blogspot.com/2021/01/think-like-velma-1.html, baru balik lagi kesini okay. 

OK now, what?
Jadi
kan sekarang masih seputar cara berpikir cerdas ya. Selain critical thinking, kita juga perlu pake scientific thinking yang akan kita pelajari bersama. Terdengar ilmiah banget emang tapi sebenarnya pola pikir ilmiah ini bisa dipake semua orang dan sangat sederhana! Here we go~

Sains itu sebenarnya pengetahuan atau pola pikir, sih?
Keduanya!
 Sains sebagai knowledge atau pengetahuan dan sains sebagai framework atau cara berpikir. Nah, cuma kalau di sekolah-sekolah Indonesia itu sebagian besar cuma diajarin sains sebagai knowledge aja, padahal ilmu cara berpikir itu penting banget.

Tell me more about sains sebagai knowledge dan framework, please.
OK
, Sains sebagai knowledge itu adalah informasi saintifik yang dihasilkan dari proses riset ilmiah. Sedangkan kalau sebagai framework itu adalah tentang gimana kita pake metodologi sains dalam berpikir dan membaca realita dalam hidup kita.

Apa aja tuh, science as framework?

SCIENCE AS FRAMEWORK 101

OBSERVASI

Mengamati suatu fenomena/peristiwa dalam kehidupan.

HIPOTESIS

Membuat dugaan penjelasan terhadap fenomena tersebut.

BUKTI

Mencari pembuktian untuk penjelasan tersebut.

PENGUJIAN

Menguji penjelasan yang dibuat ke kasus yang berbeda.

KESIMPULAN

Menarik kesimpulan dari hasil pembuktian dan pengujian tersebut.

 

Nah langkah-langkah tersebut praktekin ke segala hal dalam hidup kita. Ketika kita pengen tau penjelasan tentang suatu hal atau pengen tau apakah suatu penjelasan itu bener, kita harus cek pembuktian dan pengujian terhadap penjelasan itu. Kemampuan menggunakan science as framework itulah yang disebut dengan SCIENTIFIC THINKING.

 

Kalo ada yang bilang pasangan kita selingkuh, kita akan cari bukti dulu sebelum percaya. #canda jomblo.

Ketika kita dapat suatu bukti, kita cek dulu apakah buktinya emang bisa membuktikan tuduhannya.

Kalo terbukti dia emang selingkuh, its not your fault baby so cari yang lain cuz you deserve a better one.

Nah begitu ya, kita terapkan terus ke segala hal, misal pas mau milih skincare yang tepat, berivestasi, membuktikan suatu tuduhan, dsb.

Is it really fundamental skill for all of us?
A
bsolutely. Sebelum kita menguasai beberapa skill (misalnya public speaker atau skill lain) ya kita harus punya input bagus berupa kecerdasan dasar atau cara berpikir, rasionalisasi logika, dll. Pikirannya dulu yang dibenahi. Apalagi di zaman sekarang yang kita harus be informed, kemampuan ini sangat penting untuk dipraktekkan biar nggak gampang tergiring opini.

Yuk kita praktekin terus but reminder: its OK if we failed sometimes~

Seee you, world~

Comments

Popular posts from this blog

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s...