Terimakasih Abhipraya
Maybe I’m gonna make this post simple but meaningful.
Sebelumnya aku pernah mendaftar jadi anggota di beberapa organisasi. Tapi aku ditolak terus. Mungkin karena kurang memenuhi beberapa persyaratan, nggak ada pengalaman organisasi sama sekali aku tuh karena dulu aku belum sesadar ini kalau gabung organisasi itu penting.
Tapi ada satu organisasi yang menerima semangatku, yaitu Al-Mushlih. I was shocked, trembling, and excited at the same time. Theres so much thoughts pop up in my mind, like “am I deserved this? Can I do this?” Dan alhamdulillah aku bisa bertahan sampai akhir kepengurusan. Terima kasih banget pokoknya buat Rizki dan Teh Inna yang sudah percaya ke aku buat megang amanah di Al-Mushlih padahal mereka tau banyak sisi kelemahanku yang sebenarnya nggak fit untuk berada di organisasi, kayak aku tuh nggak suka jadi center of attention, nggak suka ngomong di depan banyak orang, lack of confidence, low self efficacy, took a long time to be adapt with people, and so on. Tapi kepercayaan mereka lebih besar untuk melihat aku berkembang, aku juga nggak mau mengecewakan mereka, jadi aku terus berusaha upgrading myself dan emang benar sih kalau mau meningkatkan kepercayaan diri itu harus perbanyak jam terbang! Aku pun begitu, setelah memiliki pengalaman di Al-Mushlih, tingkat kepercayaan diriku jadi meningkat. Sucks banget emang sih kalau hidup tapi nggak PD, jadi banyak melewatkan kesempatan, nggak free, hidup dalam ketakutan di pikiran terus, sayang banget kalo kaya gitu terus di hidup yang cuma sekali ini. Kuncinya emang love yourself first and everything will be easier.
Oh iya, di Al Mushlih ini, selama berjalannya periode, terdapat beberapa rintangan. Salah satunya saat masa pandemi yang mengharuskan kami untuk cepat dalam beradaptasi. Semua kegiatan diubah menjadi online. Ada plus minusnya juga sih, dimana ketika kita daring kan komunikasi harus lebih fast respon than before, supaya meminimalisir miss-komunikasi. Juga lebih banyak orang yang berkesempatan untuk mengikuti webinar dakwah kami karena kalau online kan lebih fleksibel ya dan kalaupun nggak bisa datang, tetap bisa lihat recording webinarnya. Minusnya mungkin bagi beberapa orang yang extrovert jadi agak merasa tertekan yaa karena sebenarnya butuh ketemu orang buat diskusi dan buat boost their energy. Dan plus minus yang lainnya.
But.. We did well guys. So, Terimakasih team Jada (Bibil, Anti, Resi, Elsa) yang udah mau saling bantu, berjuang, dan semangat menjalani setiap prodak Jada. Terimakasih Kang Yudi yang juga sudah membantu dan membimbing kami. Terimakasih Teh Dede, Teh Ufit, Dewi, Ais, Ahsan, Amin, Fauzan, Icha, Indah, Lilik, Nida, Nina, Zul. Ada juga yang salah satu dari kami yang pamit duluan tetapi sejatinya kontribusinya terus mengalir despite of their problems but they are the strongest. Terima kasih kalian, semua teman-teman Al-Mushlihku yang udah berjuang, banyak pelajaran yang bisa aku ambil dari kalian. Memori berjuang bersama kalian nggak akan pernah aku lupakan. Kalian semua spesial walaupun ada beberapa part yang bikin gregetan juga HAHAH.
It was nicee to know y’all. It was an amazing time! See y’all on TOP!
Comments
Post a Comment