Skip to main content

My Favourite Stoic Concept: The Dichotomy of Control

Another psychological topic. I'm not talking as an expert at this time but I just feel this is should be common sense, common knowledge that we SHOULD know. Same as other topics that I write before, I just want to gain people's awareness. Menurutku, mempelajari bidang lain sangat penting, nggak harus semuanya tapi cukup konsep dasarnya saja apalagi yang sifatnya common knowledge. So please educate ourselves, never stop to gain some new knowledge that can uplift our life quality.

Ok, that's just a disclaimer, now we back on track.

Dichotomy of control: salah satu konsep stoicism yang dijelaskan oleh Epictetus, yaitu sebuah proses membedakan mana yang bisa kita kontrol dan mana yang tidak bisa kita kontrol. Hal ini penting untuk kita ketahui karena kebanyakan orang itu berpikir kalau segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya itu perlu mereka tanggapi padahal nggak semuanya, akibatnya akan jadi lebih overthinking dan anxiety. Jadi, penting banget nih untuk kita pelajari. 

So this is in our control (Yang bisa kita kontrol):

Desires (Tujuan, keinginan).

Actions (Respon terhadap orang lain/sesuatu).

Efforts (Usaha).

Not in our control:

People's opinion about ourselves (Pendapat orang lain terhadap diri kita).

People's actions (Kebahagiaan orang lain, keputusan orang lain, perbuatan orang lain deh pokoknya). Jadi nggak usah deh kita ikut campur hidup orang lain atau merasa bersalah karena perbuatan orang lain yang merugikan orang lain. Apalagi ikut campur pilihan hidup/keputusan orang lain, mereka juga udah gede kali, udah dewasa, tau mana yang terbaik baginya, kecuali kalau dia curhat ke kamu untuk minta saran harus mutusin kayak gimana baru deh kamu bantu. Again, just control our actions.

Event outcomesCuaca hari ini, kondisi ketika kamu lahir, dan sejumlah kejadian lain yang di luar kontrol kita.

Memang masih banyak dari kita yang lack of control (misalnya menyalahkan postingan orang lain yang bikin kita sedih, padahal postingan orang lain itu bukan kontrol kita, jadi kita nggak berhak menyalahkan orang lain, yang seharusnya kita kontrol adalah feelings kita). Semua yang dari luar diri kita itu netral, tinggal kitanya mau memproses hal tersebut jadi positif/negatif/dump it haha. 

Kita juga nggak perlu deh terlalu pikirin pendapat orang lain tentang kita karena yang terpenting itu pendapat dari diri kita sendiri dan pendapat orang terdekat yang emang tau betul diri kita. Don't let their opinion drag you down. Just focus on our actions and desires.

Jadi, banyak juga kan manfaat yang bisa kita ambil kalau kita udah terbiasa membedakan kontrol, seperti:

1. Kita bisa lebih memfokuskan diri pada apa yang bisa kita kendalikan atau usahakan.

2. Mindful living alias nggak terlalu khawatir dengan masa depan atau masa lalu.

3. Mengurangi rasa khawatir.

Thats it. Semoga bermanfaat ya, postingan ini juga jadi reminder buat aku biar bisa aku baca lagi di lain waktu and for informational purpose only. This concept really help me so much.

Citations:

Ig @sanauraofficial
Thread @xoxowantja

Comments

Popular posts from this blog

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s...