Awalnya agak skeptis sama perbedaan perspektif di berbagai platform. Tapi setelah mencoba memahami, lama-lama sadar kalau tiap orang hanya perlu menghargai perbedaan dan cukup jalani masing-masing perspektif aja.
Kita bisa jadiin perbedaan perspektif sebagai ajang saling tukar informasi, bisa aja kan jadi bahan evaluasi terhadap masing-masing perspektif. Kalau udah terbiasa dengan perbedaan dan tidak tutup telinga, maka bibit toleransi akan terus tumbuh.
Tidak semua hal harus sesuai dengan apa yang kita mau karena hidup bukan tentang segala hal yang kita sukai aja. Perbedaan perspektif terjadi karena tiap manusia mencerna pengalaman dan lingkungan yang berbeda-beda. Contoh nih, A dan B pergi ke goa, semakin ke dalam, mereka lihat kelelawar kemudian mereka keluar dari goa. Waktu di sekolah, si A menceritakan pengalamannya bahwa ia melihat sayap kelelawar itu hebat banget. Sedangkan si B menceritakan kaki kelelawar itu keren banget. See? Bahkan orang yang mengalami pengalaman yang sama pun, tetap aja sudut pandangnya berbeda.
Jadi daripada sibuk menilai benar/salah suatu pendapat atau daripada kita emosi tidak terima dengan pendapat seseorang, alangkah lebih bijak jika kita hargai saja. Menghargai bukan berarti menerima segala pendapat untuk disetujui, tapi lebih ke menerima kalau tiap kepala itu memiliki pemikiran yang beragam. Namanya juga pendapat, subjektif. Kalau nggak sependapat ya nggak papa, nggak menjadikan pendapat orang lain salah.
Belajar mendengarkan untuk memahami dan menerima perbedaan, jangan malah untuk judging. Semakin banyak mendengar dan membaca, semakin kita menyadari bahwa perbedaan adalah hal yang wajar asal nggak saling menyinggung dalam membenarkan.
Sharing dong, gimana pengalaman kalian dalam hal menyikapi perbedaan? Feel free to comment down below ya~
Comments
Post a Comment