Skip to main content

MEN SHOULDN’T CRY - TOXIC MASCULINITY 101


Di society kita terdapat stereotype yang sifatnya tekanan sosial ke laki-laki, yaitu kalau seorang laki-laki itu nggak boleh kelihatan lemah, nggak boleh menunjukkan emosi. Jadi mereka harus bersikap keras dengan dirinya sendiri, selalu tegar, dan kuat. Nah stigma itulah salah satu akar dari toxic masculinity yang terus berkembang dan tak berkesudahan serta dampaknya pun nggak main-main. Yes, It all can be harmful to their mental health and can have serious consequences for society. Emang ada apa sih dengan mental health? Apa-apa disambunginnya kesitu? Yaa karena kualitas hidup kita itu sangat bergantung dengan kualitas pikiran kita fo sho jadi signifikansinya besar dong, nggak bisa dianggap remeh.

 

Jadi, dear boys, its okay to show your emotional side. Ingat, kita itu manusia. Izinkan dirimu untuk mengakui hal itu, menunjukkan emosimu ke orang terdekat. Kita semua itu vulnerable and its makes we human.

Kamu itu makhluk sosial yang perlu mengekspresikan emosi negatif maupun positif.

Kamu nggak perlu terus berpura-pura kuat secara fisik dan emosi.

Menunjukkan sisi emosional itu nggak membuatmu feminine kok but It is HUMAN.

Nggak papa dan malah harus loh buat kamu untuk curhat ke teman dekat, need a hug or holding hands and talk about your feelings. You always and forever need it.

Its okay to have weakness. Its okay kalau kamu nggak sekuat fisik temen-temen cowok kamu yang lain karena itu adalah soal perbedaan komposisi hormon aja.

AND men get raped too. Dear girls, we should know this too.

Its okay to cry

Its okay to like pink. COLORS HAS NO GENDERS!!!111!

Kalau kamu takut serangga atau apapun itu yang bikin kamu pengin teriak dan lompat, ITU JUGA NGGAK PAPA! Its okay to have fears.

 

KALO KAMU MASIH BERSIKERAS BANGGAIN LOGIC MU, LET ME REMIND YOU WITH A WORDS:

EMOSI BUKANLAH LAWAN DARI LOGIKA

ITS OKAY TO EXPRESS YOURSELF

THATS THE POINT.

Justru nggak logis dong kalau kamu nggak emosional :)

 

DAAAN kita (cowok/cewek) sebagai masyarakat its time to STOP saying “COWOK KOK NANGES, KAYAK CEWEK AJA”

“COWOK KOK TEMENAN SAMA CEWEK”

“COWOK KOK SUKA PINK”

STOP mendikotomikan cowok harus gini, cewek harus gitu. Kita itu manusia unik dan kompleks yang nggak akan bisa sepenuhnya fit to that stereotype concept. Kita itu terdiri dari berbagai sisi atau self concept yang beragam, punya standar dan preferensi masing-masing. And the most important  point is WE ALL ARE HUMAN.

 

Any thoughts?

Comments

  1. Wow thanks, memperluas wawasan nih! Lelaki juga manusia, punya rasa punya hati. Good Job Ikki!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Glad to hear that, thank you Izzah! Btw i just realized that we have double alphabet in our nickname HAHA

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Beauty of Whole-heartedly

You never know when you make or do something, it will views by whom, how it will be received, how many people related to it, eventho it's just a single person; you still don't know how much it meant to them, what the result will be.  You just simply do it because you love it, you put your heart into it, literally whole-heartedly, and your heartbeats just tells you to go for it! it just feels alright💟 Thus, moments like you appreciated by someone or even matters by yourself, is definitely honorable.  So.. dont. ever. stop. do. what. you. like. brings out the best in you. challenge yourself to grow. do more of what gives you peace.

My Arabic Comic | Komik Bahasa Arab

To sum up my arabic comic. Being a comic artist for a week: it was hella cray! zz. Mohon maaf apabila masih ada beberapa kesalahan tata bahasa, masih newbie btw.  Selesai~

Quotes dari buku 'Dunia Kafka' by Haruki Murakami

A little bit review from me: Beda dari yang lain, di buku ini bukan tentang melawan manusia antagonis seperti novel-novel kebanyakan tapi lebih ke melawan kutukan dan tentang pencarian jati diri. Yang paling keren adalah banyak banget metafora kehidupan yang dijelaskan disini!!! Alurnya mengandung fiksi, penuh misteri, agak ngebosenin dikit tapi ga bikin kecewa karena kasusnya benar-benar beda sama novel lain. More like human vs curse than human vs human, like i said in the beginning. Fun fact: buku ini direkomendasiin sama penulis buku 'Reasons to Stay Alive' yaitu Matt Haig. Buku ini cocok banget dibaca ketika kita lagi down karena isi novelnya juga tentang seseorang yang terjal banget jalan hidupnya, bayangkan.. Hidup dalam sebuah kutukan! Jadi, setelah baca buku ini, kita bisa ambil banyak banget insight. Here the quotes: (Enjoy~) "Setelah badai berlalu, kau tidak akan ingat bagaimana caramu melewatinya, caramu bertahan. Kau bahkan tidak bisa s...